Pentingnya Peningkatan Peran Wanita
untuk Mendukung Pengembangan SDM
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk
Indonesia yang semakin meningkat, maka jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja
meningkat juga. Upaya untuk melibatkan wanita dalam pengembangan mutlak di
perlukan karena wanita merupakan sebagian besar sumber daya manusia yang
tersedia sebagai modal dasar pembangunan. Partisipasinya sebagai angkatan kerja
dalam mencurahkan waktunya untuk bekerja berkaitan dengan perannya dalam
pembangunan ekonomi yang diyakini cukup bermanfaat.
Di Indonesia jumlah angkatan kerja wanita
menunjukkan kecenderungan meningkat, dengan pertambahan yang lebih cepat
daripada angkatan kerja laki-laki. Hal ini selain disebabkan untuk peningkatan
yang cukup tinggi dari jumlah penduduk wanita juga semakin luasnya lapangan
pekerjaan dan semakin tinggi tingkat pendidikan mereka sehingga saat ini wanita
lebih banyak mempunyai pilihan dalam aktivitas kehidupan ekonominya di
bandingkan dengan masa lalu.
Masalah kependudukan erat kaitannya dengan
masalah ketenagakerjaan , sebab jumlah komposisi, distribusi dan kualitas
penduduk menentukan jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja. Data sensus
penduduk tahun 2004 menunjukkan korelasi positif antara laju pertumbuhan
penduduk dengan laju pertambahan angkatan kerja, yaitu laju penduduk pada
dekade 1990-2000 sebesar 1,49% per tahun dan laju pertumbuhan angkatan kerja
sebesar 1,03% per tahun.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2004,
jumlah angkatan kerja pria sebesar 58.779.772 jiwa dan angkatan kerja wanita
sebanyak 36.871.239 jiwa. Jika melihat
fakta yang ada, tingkat partisipasi kerja wanita dalam mencurahkan waktunya
untuk bekerja lebih kecil yaitu sebesar 51,69% sedangakan pria 84, 17%. Hal ini
dikarenakan pekerjaan rumah tangga yang di lakukan wanita tidak dihitung
sebagai kerja sebab tidak menghasilkan uang. Dalam pembangunan, wanita punya
tanggung jawab yang sama denga pria terutama perananya dalam pembangunan.
Bahwa khusus propinsi Jawa Timur terdapat
sekitar 12.945 jumlah penduduk wanita. Hal ini berarti peran serta wanita di
jawa Timur khususnya disamping sebagai ibu rumah tangga juga sebagai pencari
sebagai pencari nafkah sebesar 18,4% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari data
di atas terlihat bahwa jumlah wanita dan kuantitasnya merupakan potensi yang
wajib di perhitungkan karena melibatkan wanita, dapat mempercepat proses
pembangunan bangsa (Nirwana permatasari). Pendapat hampir sama juga di ucapkan
oleh Sajogya (1993), bahwa mengikutsertakan wanita dalam proses pembanguna
bangsa merupakan tindakan peri kemanusiaan, tetapi juga merupakan tindakan
efisiensi , karena tanpa mengikutsertakan wanita dalam pembangunan berarti
pemborosan dan memberi pengaruh negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Maka
dari itulah peran wanita sangat penting untuk mendukung pengembangan SDM.
Topik : Peningkatan
Peran Wanita
Tema : Pentingnya
Peningkatan Peran Wanita untuk Mendukung Pengembangan SDM
·
Kerangka
Paragraf
-
Pernyataan
Masalah :
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk
Indonesia yang semakin meningkat, maka jumlah angkatan kerja dan tenaga kerja
meningkat juga . upaya untuk melibatkan wanita dalam pembangunan mutlak
diperlukan karena wanita merupakan sebagian besar sumber daya manusia yang
tersedia sebagai modal dasar pembangunan. Pertisipasinya sebagai angkatan kerja
dalam mencurahkan waktunya untuk bekerja berkaitan denagn perannya dalam
pembangunan ekonomi yang diyakini cukup bermanfaat.
-
Fakta /
Data :
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2004
, jumlah angkatan kerja pria sebesar 58.779.772 jiwa dan angkatan kerja wanita
sebanyak 36.871.239 jiwa. Jika melihat fakta yang ada tingkat partisipasi kerja
wanita dalam mencurahkan waktunya untuk bekerja lebih kecil yaitu sebesar
51,69% sedangakan pria 81,17%. Hal ini dikarenakan pekerjaan rumah tangga yang
dilakukan wanita tidak dihitung sebagai kerja sebab tidak menghasilkan uang.
Dalam pembangunan, wanita punya tanggung jawab yang sama dengan pria terutama
perannya dalam pembangunan.
-
Kesimpulan
:
Jumlah wanita dari kuantitasnya
merupakan potensi yang wajib di perhitungkan karena melibatkan wanita dapat
mempercepat proses pembangunan bangsa (Nirwana Permatasari). Pendapat hampir
sama juga di ungkapkan Sajogya (1933), bahwa mengikutsertakan wanita dalam
proses pembangunan merupakan tindakan peri kemanusiaan, tetapi juga merupakan
tindakan efisiensi, karena tanpa mengikutsertakan wanita dalam pembangunan
berarti pemborosan dan memberi pengaruh negatif terhadap laju pertumbuhan
ekonomi. Maka dari itulah peran wanita sangat penting untuk mendukung pengembangan
SDM.
0 komentar:
Posting Komentar